Filsafat Ibn Hazm
H. Zuhri
Terdapat dua kecenderungan tentang pembacaan atas konteks
pemikiran Ibn Hazm secara umum. Pertama, dalam konteks religious studies karya-karya Ibn Hazm dipandang sebagai bentuk justifikasi Islam yang secara kritis membuat panas telinga para teolog
Nasrani, Kristen ataupun Yahudi. Upaya delegitimasi ini bermula
dari pembacaan yang mengabaikan konteks historical studies. Pada
konteks yang kedua ini Ibn Hazm diposisikan sebagai sejarawan.
Kedua kecenderungan di atas dalam pembacaan atas pemikiran Ibn Hazm yang kritis merespons masyarakat dan sejarahnya
mengesankan Ibn Hazm sebagai sosok intelektual yang berusaha
membenarkan di satu sisi dan di sisi lain menyalahkan keyakinan
orang lain. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk kembali menempatkan pemikiran Ibn Hazm yang reflektif dan menawarkan gagasan bermakna positif baik dalam kacamata religious studies para
intelektual Barat maupun Islamic studies para intelektual muslim
pemikiran Ibn Hazm secara umum. Pertama, dalam konteks religious studies karya-karya Ibn Hazm dipandang sebagai bentuk justifikasi Islam yang secara kritis membuat panas telinga para teolog
Nasrani, Kristen ataupun Yahudi. Upaya delegitimasi ini bermula
dari pembacaan yang mengabaikan konteks historical studies. Pada
konteks yang kedua ini Ibn Hazm diposisikan sebagai sejarawan.
Kedua kecenderungan di atas dalam pembacaan atas pemikiran Ibn Hazm yang kritis merespons masyarakat dan sejarahnya
mengesankan Ibn Hazm sebagai sosok intelektual yang berusaha
membenarkan di satu sisi dan di sisi lain menyalahkan keyakinan
orang lain. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk kembali menempatkan pemikiran Ibn Hazm yang reflektif dan menawarkan gagasan bermakna positif baik dalam kacamata religious studies para
intelektual Barat maupun Islamic studies para intelektual muslim
Year:
2018
Edition:
1
Publisher:
SUKA PRESS
Language:
indonesian
Pages:
184
ISBN 10:
9798547837
ISBN 13:
9789798547836
Series:
1
File:
PDF, 906 KB
IPFS:
,
indonesian, 2018